Oleh:
M. Haiqal Arifianto
Di tiga perempat abad yang lalu, Ravenstein banyak dikutip dan
kadang pula ditentang. Sementara ribuan literatur yang membahas kajian migrasi
pada saat itu, namun sedikit sekali generalisasi tambahan yang lebih lanjut.
Betul, terdapat kajian mengenai umur dan migrasi, jenis kelamin dan migrasi,
ras dan migrasi, jarak dan migrasi, pendidikan dan migrasi, kekuatan buruh dan
migrasi, dan sebagainya, namun kebanyakan kajian itu yang menitikberatkan
kepada karakteristik para migrant dipahami hanya dengan sedikit rujukan
terhadap volume migrasi,
dan sedikit kajian yang mempertimbangkan alasan
migrasi atau asimilasi migran di tempat tujuan. Sedikit sekali perkembangan
bidang ini pada 1930-an sehingga Dorothy Thomas dan organisasinya berkesimpulan
hanya generalisasi yang mengenai perbedaan-perbedaan di internal migrasi yakni
bahwa para migran cenderung adalah remaja muda atau yang umur belasan tahun.
Kemudian Bogue dan Hagood menyimpulkan secara tajam keadaan arus pengetahuan
dalam tulisannya “Sebuah Pendekatan terhadap Teori Migrasi yang Berbeda” dan
Otis Durant Duncan menyumbangkan esainya yang sangat bernilai berjudul “Teori
dan Konsekuensi Mobilitas Masyarakat Pertanian”, namun keduanya terbatas pada
konteks Amerika Serikat dan terhambat dengan kurangnya data yang diperbaiki
sebagiannya. Banyak esai-esai di dalam teori migrasi mengkaji migrasi dan jarak
serta formulasi hubungan matematis yang lebih maju. Mungkin teori migrasi yang
paling terkenal akhir-akhir ini adalah teori campur tangan peluang-nya
Stouffer.
Terkecuali Dudley Kirk, Ravenstein tampaknya adalah orang terakhir
yang membuat perbadingan secara mendetail mengenai volume internal migrasi atau
karakteristik para migran di sejumlah negara. Secara umum dikatakan,
pertimbangan internal migrasi dipisahkan dari konsekuensi imigrasi dan
emigrasi, dan perpindahan yang sangat pendek, seperti orang-orang di
wilayah-wilayah di Amerika Serikat atau di dalam Kreise di Jerman, tidak
dipertimbangkan dengan jarak perpindahan yang lebih panjang sehingga dicap
migrasi. Begitu pula, migrasi yang dipaksa seperti perpindahan para pengungsi
pada perang dunia kedua dan akibat-akibatnya tidak dikelompokkan dengan apa
yang disebut migrasi bebas.
Tujuan dari paper ini adalah upaya mengembangkan sekema umum
kedalam mana aneka ragam perpindahan spasial bisa ditempatkan dan, dari
sejumlah kecil yang tampak sebagai proposisi bukti diri, untuk menarik sejumlah
kesimpulan yang berkaitan dengan volume migrasi, perkembangan arus dan arus
balik, dan karakteristik para migran. Sebagai permulaan analisis ini, definisi
migrasi diperkenalkan secara lebih umum daripada yang sudah berlaku.
Definisi
Migrasi
Migrasi
didefinisikan secara mendalam sebagai perubahan tempat tertinggal baik permanen
atau semi-permanen. Tidak ada batasan jarak pindah atau sifat sukarela tindakan
atau tidak, dan tidak ada pembedaan antara internal dan eksternal migrasi.
Jadi, perpindahan antar ruang dari satu apartemen ke apartemen lainnya dianggap
sama dengan banyak tindakan seperti perpindahan dari Bombay, India, ke Cedar
Rapids, Iowa, meskipun tentunya permulaan dan konsekuensi tindakan semacam itu
sangat berbeda. Namun tidak semua jenis mobilitas spasial termasuk dalam
definisi ini. Dikecualikan, misalnya, perpindahan yang terus-menerus masyarakat
nomad dan para pekerja yang sering pindah tempat, baginya tidak ada istilah
perpindahan yang lama, dan perpindahan sementara seperti mereka pergi ke
gunung-gunung pada musim panas.
Faktor-Faktor
Tindakan Migrasi
Faktor-faktor
itu meliputi keputusan bermigrasi dan proses-proses migrasi mungkin diringkas
kedalam empat hal, sebagaimana dibawah ini:
1.
Faktor yang berkaitan dengan tempat asal.
2.
Faktor yang berkaitan dengan tempat tujuan.
3.
Campur tangan rintangan.
4.
Faktor-faktor personal.
terdapat perbedaan penting antara
faktor-faktor yang berkaitan dengan tempat asal dengan orang-orang di tempat
tujuan. Orang-orang yang tinggal di suatu tempat yang memiliki pengetahuan
langsung dan lama dengan tempat itu biasanya dapat membuat keputusan yang
dipertimbangkan dan tidak tergesa-gesa terkait dengan hal itu. Ini tidak
sejatinya benar terkait dengan tempat tujuan. Pengetahuan akan tempat tujuan
jarang tepat, dan tentu beruntung dan malangnya di tempat itu hanya bisa
diterima dengan tinggal di sana. Jadi, selalu tedapat bagian yang terabaikan
atau bahkan misterius tentang tempat tujuan dan pasti selalu terdapat
ketidakpastian perihal resepsi (penerimaan) migran di tempat yang baru.
Perbedaan
penting lainnya antara faktor-faktor di tempat asal dan tujuan yaitu terkait
dengan tingkat siklus kehidupan. Bagi banyak migran, tempat asal dalam mana
tahun-tahun pertumbuhan telah dihabiskan dan bagi pemuda yang punya kesehatan
yang baik pada umumnya serta tidak ada tanggung jawab yang mengganggu, mereka
membuat peninjauan kembali sebagai evaluasi terhadap elemen-elemen positif di
dalam lingkungan dan evaluasi elemen-elemen negative. Di sisi lain,
kesulitan-kesulitan terkait dengan asimilasi di lingkungan yang baru bisa menciptakan
sebaliknya di tempat tujuan yang baru meskipun demikian pengujian faktor-faktor
positif dan negative di tempat tujuan sama-sama keliru.
Banyak kejadian yang kurang lebih serampangan (random) juga sangat
bisa mereduksi dorongan tempat kepada seseorang dan meningkatkan keatraktifan
daerah lain. Korban-korban ketidakadilan sebagaimana para pelaku kejahatan
mungkin terpaksa meninggalkan wilayah dimana mereka tinggal. Banyak kejadian
seperti ini dan kejadian-kejadian lain yang mempengaruhi namun tidak sedikit
orang di dalam masyarakat yang meski demikian menjadi sangat penting (bulk
large) di dalam motivasi kelompok migran itu.
Konseptualisasi migrasi ini seperti faktor-faktor di tempat asal
dan tujuan, keterlibatan kendala, dan serangkaian faktor-faktor personal
merupakan yang sederhana yang barangkali diterima sebagai bukti diri. Dikatakan
sekarang bahwa meskipun hal ini sederhana, ia menyediakan sebuah kerangka bagi
banyak hal yang diketahui mengenai migrasi dan menunjukkan sejumlah
bidang-bidang penyelidikan. Hal ini digunakan sebagai berikut untuk merumuskan
serangkaian hipotesis tentang volume migrasi berdasarkan kondisi yang
bervariasi, perkembangan arus dan arus balik, dan karakteristik para migran.
Volume Migrasi
1.
Volume migrasi di wilayah biasa
bervariasi dengan tingkat aneka ragam wilayah yang termasuk di wilayah itu. ---
Jika migrasi, sebagaimana diasumsikan, sebagai hasil bagian dari pertimbangan
faktor-faktor positif dan negative di tempat asal dan tujuan, maka tingkat
perbedaan yang tinggi diantara wilayah-wilayah seharusnya menghasilkan tingkat
migrasi yang tinggi. . Di dalam ekonomi yang dinamis, peluang-peluang baru
secara kontinu tercipta di tempat-tempat dimana para pekerja bisa ditarik, dan
pabrik-pabrik lama terhapuskan secara kejam ketika mereka tidak lagi
menguntungkan.
2.
Volume migrasi berhubungan dengan
kesulitan mengatasi keterlibatan rintangan. ---Hipotesis
ini hampir tidak membutuhkan elaborasi. Salah satu pertimbangan yang paling
penting dalam keputusan bermigrasi adalah kesulitan keterlibatan rintangan.
3.
Volume migrasi bervariasi dengan
aneka ragam masyarakat. ---Keanekaragaman mayarakat juga
mempengaruhi volume migrasi. Dimana terdapat kesamaan yang besar diantara
masyarakat --- apakah dalam hal asal ras atau etnis, pendidikan, pendapatan,
atau tradisi --- tingkat migrasi yang lebih kecil ketimbang dimana terdapat
keanekaragaman yang besar. Keanekaragaman masyarakat mengimplikasikan
keberadaan kelompok-kelompok yang secara khusus cocok dengan pencarian-pencaraian
yang cenderung (given). Keanekaragaman masyarakat secara tak dapat dielakkan
menunjukkan bahwa status sosial dari beberapa kelompok akan menjadi tinggi di
atas kelompok lain. Diskriminasi diantara kelompok-kelompok ras dan etnis
merupakan kebiasaan ketimbang pengecualian, dan tingkat diskriminasi
bervariasai dari tempat ke tempat, sering dengan cara yang ekstrem seperti di
US. Meskipun diskriminasi membawa pada pendirian “Ghetto”, ia juga membawa
perpindahan masyarakat yang cepat dari satu wilayah ke wilayah lain ---
saksikan akhir-akhir ini migrasi orang Negro Amerika.
Perbedaan etnis tidak tampak sebagai kelompok-kelompok minoritas
yang berasimilasi, melainkan tujuan utama peradaban modern untuk membuka
(inaugurate) jenis-jenis perbedaan lain diantara masyarakat. Tujuan pendidikan
yang diperpanjang untuk menciptakan spesialis, bagi banyak orang dimana
tuntutan yang kecil di suatu tempat manapun tetapi tersebar luas. Bagi mereka,
migrasi adalah suatu hal yang cocok dengan lapangan kerja mereka. Demikian,
para insinyur dan professor menjadi peripatetik, tetapi demikian juga
para eksekutif dan aktor-aktor bisnis.
4.
Volume migrasi bervariasi dengan
fluktuasi-fluktuasi di dalam ekonomi. ---
Perputaran-perputaran bisnis mempengaruhi volume migrasi dengan banyak cara,
namun pertimbangan yang krusial adalah cara dimana perputaran-perputaran itu
mempengaruhi perbandingan faktor-faktor positif dan negative di tempat asal dan
tujuan. Selama beberapa periode ekspansi ekonomi, bisnis-bisnis dan industri-industri
baru diciptakan dengan kecepatan yang tinggi, dan industri-industri lama mulai
mengangkat pekerja dari jauh. Walaupun demikian, peluang-peluang seperti itu
sama sekali tidak tersebar secara merata, dan bagian-bagian negara masih dalam
keadaan yang relatif stagnasi. Yang kontras diantara faktor-faktor positif di
tempat asal dan tujuan dipertinggi, sedangkan faktor-faktor negatif di tempat
asal tampaknya lebih menyedihkan. Selama depresi, bagaimanapun juga, sebagian
dari bisnis yang baru dibangun gagal dan yang lainnya berhenti berekspansi.
5.
Tanpa ada pengujian yang hebat,
volume dan sekaligus angka migrasi cenderung meningkat dengan waktu. ---
Volume migrasi cenderung meningkat dengan waktu karena beberapa alasan, antara
lain meningkatnya perbedaan wilayah, meningkatnya perbedaan masyarakat, dan
penyusutan keterlibatan rintangan. Sebagaimana ditunjukkan di atas,
industrialisasi dan westernisasi, tujuan eksplisit dan implicit dari banyak
negara, meningkatkan perbedaan wilayah. Juga benar bahwa di negara maju dan
berkembang, perbedaan wilayah baik menyangkut ekonomi dan berbagai fasilitas,
dipertinggi. Berdasarkan skala internasional, perbedaan ekonomi antara negara
maju dan terbelakang semakin meningkat daripada berkurang, dan di seluruh
negara perbedaan antara wilayah kota dan pertanian semakin menyata.
6.
Volume dan angka migrasi bervariasi
dengan keadaan proses di dalam negara atau wilayah. ---
Seperti pernyataan Revenstein, “Migrasi berarti kehidupan dan proses; sebuah
stagnasi populasi yang menetap”. Alasan-alasan kenapa hal ini benar adalah
serupa dengan hal-hal yang telah lalu di atas pada item 5. Di negara yang
secara ekonomi progresif, perbedaan-perbedaan wilayah ditonjolkan oleh
perkembangan industry dan pendidikan diantara masyarakat. Pada saat yang sama,
keterlibatan hambatan/rintangan terhadap migrasi di dalam negara dikurangi
teknologi yang meningkat dan oleh desain politik.
Karakteristik
Para Migran
1. Migrasi itu selektif. Pernyataan
sederhana menegaskan bahwa para migran bukanlah sampel acak dari populasi di
tempat asal. Alasan kenapa migrasi itu selektif adalah bahwa orang-orang yang
merespon plus-minus faktor-faktor di tempat asal dan tujuan memiliki kemampuan
yang berbeda-beda untuk menanggulangi kendala-kendala yang ada, mereka berbeda
satu sama lain dalam hal faktor-faktor personal seperti didiskusikan di atas.
Tampaknya tidak mungkin bagi migrasi yang tidak selektif. Jenis seleksi itu
bervariasi yakni positif di beberapa arus tertentu dan negatif di arus lainnya.
Seleksi positif berarti seleksi migran terhadap kualitas tinggi, dan sebaliknya
seleksi negative.
2. Migran yang merespon faktor positif secara primer di tempat
tujuan cenderung pilihan yang selektif. --- Orang-orang
ini tidak butuh bermigrasi namun mereka melakukannya juga karena mereka merasa
ada kesempatan-kesempatan dari jauh dan mereka bisa menimbang keuntungan dan
ketidakuntungan di tempat asal dan tujuan. Misalnya, orang-orang yang sangat
berpendidikan, yang sudah berada dalam situasi yang tentram, sering bermigrasi
karena mereka menerima tawaran yang lebih baik di tempat lain. Orang-orang yang
profesional dan manajerial juga sangat mobile (aktif bergerak/berjalan
kemana-mana), dan sering bermigrasi karena migrasi berarti peningkatan.
3. Migran yang secara primer merespon faktor-faktor minus di tempat
asal cenderung pilihannya negatif; atau, dimana terdapat faktor-faktor minus
yang sangat besar di seluruh kelompok-kelompok masyarakat, mereka mungkin tidak
sama sekali dipilih. --- Contoh dari yang terakhir ini adalah pengusiran politik seperti
para migran Jerman dari Polandia dan Prusia Timur atau penerbangan orang-orang
Irlandia yang mengikuti kegagalan panen kentang. Secara keseluruhan,
faktor-faktor di tempat asal bekerja dengan sangat keras melawan orang-orang
yang di satu jalan telah gagal secara ekonomi dan sosial. Meski terdapat
kondisi-kondisi di banyak tempat yang mendorong tidak ortodok dan sangat
kreatif, lebih mungkin yang tidak terdidik dan terganggu/gelisah (disturbed)
yang terpaksa bermigrasi.
4. Dengan melakukan pengambilan secara bersama semua migran, seleksi
cenderung bimodal ---
Untuk tempat asal manapun, sebagian para migran yang pergi yang secara primer
merespon faktor-faktor plus di tempat tujuan dan karena itu cenderung terpilih
secara positif, sementara yang lain yang merspon faktor-faktor minus cenderung
terpilih secara negatif.
5. Derajat pilihan positif meningkat dengan kesulitan
kendala-kendala yang ada. --- Bahkan meski
pilihannya adalah negatif atau acak di tempat asal, adanya rintangan-rintangan
memperkenankan membuang beberapa kelemahan atau ketidakmampuan. Jadi, kerasnya
perjalanan ke Amereka di abad ke-17 dan 18 telah menghilangkan banyak
kelemahan, dan seleksi yang semacam itu jelas Nampak diantara para pengungsi
Jerman dari eropa Timur selama dan setelah PD II. Biasanya juga dicatat bahwa
seperti jarak migrasi yang meningkat, para migran meningkat menjadi kelompok
superior. Pada ekstrem yang lain, kita memiliki perusahaan (penggilingan) di
sekitar wilayah orang-orang yang, menurut definisi tertentu, kurang mampu;
misalnya, penghuni perkampung kotor yang tidak berpendidikan sering
berpindah-pindah di sekitar radius rumah
kayu. Perpindahan jarak yang pendek seperti juga merupakan karakteristik para
petani bagi hasil sebelum hari-hari PD II di US.
6. Kemakmuran yang tinggi untuk bermigrasi di tingkat tertentu
siklus kehidupan penting di dalam seleksi para migran. ---
Pada suatu tingkat, migrasi adalah sebagian dari rites de passage. Jadi,
orang-orang yang masuk sebagai tenaga buruh dan menikah cenderung bermigrasi
(berpindah) dari rumah orang tua, sementara orang-orang yang bercerai atau
menjanda juga cenderung berpindah jauh. Karena beberapa kejadian ini terjadi
pada usia yang dapat ditegaskan dengan baik, mereka penting untuk membentuk
garis seleksi umur. Mereka juga penting untuk membangun tipe-tipe seleksi yang
lain –misalnya status pernikahan atau ukuran keluarga.
7. Karakteristik para migran cenderung tingkat menengah diantara
karakteristik masyarakat di tempat asal dan di tempat tujuan. ---
Orang-orang yang berbeda-beda karakteristiknya bereaksi secara berbeda terhadap
keseimbangan faktor plus dan minus di tempat asal dan tujuan. Bahkan sebelum
mereka pergi, para migran cenderung mengambil beberapa karakteristik masyarakat
di tempat tujuan. Meskipun begitu mereka tidak kehilangan karakteristik di
tempat asalnya. Hal ini disebabkan, pada satu tingkat, mereka sudah seperti
masyarakat di tempat tujuan sehingga mereka menemukan faktor-faktor positif
tertentu di sana, dank arena mereka tidak seperti masyarakat di tempat asal
sehingga faktor-faktor minus tertentu di sana membenarkan migrasi. Banyak
kajian yang menunjukkan hubungan tingkat lanjut ini. Kesuburan para migran,
misalnya, cenderung gugur diantara masyarakat di tempat asal dan tujuan, dan
pendidikan para migran dari pedesaan, yang sementara lebih tinggi daripada yang
non-migran di tempat asal, lebih rendah daripada masyarakat di tempat tujuan.
Jadi, salah satu paradoks migrasi yang dalam hal itu perpindahan masyarakat
mungkin cenderung menurunkan kualitas masyarakat, seperti diungkapkan di dalam
perihal karakteristik-karakteristik khusus di tempat asal dan tujuan.
Secara ringkas, skema sederhana migrasi telah dielaborasi, dan dari
sana hipotesis tertentu mengenai volume migrasi, pembangunan arus dan arus
balik, dan karakteristik para migran telah diformulasikan. Tujuan ini adalah
membangun sejumlah hipotesis yang saling berkaitan di dalam kerangka umum, dan
kerja yang terus meningkat menuju pembangunan dalam hal pengaruh terhadap
pemerolehan dan kehilangan wilayah.
Dimana pun mungkin, hipotesis-hipotesis ini diletakkan dalam bentuk
semacam itu sehingga teruji dengan data yang mutakhir. Bagi yang lain data yang
penting bukan yang tersedia sekarang, dan yang lainnya mensyaratkan uraian baru
mengenai data yang tersedia. Hal ini diharapkan bahwa banyak pengecualian yang
ditemukan, karena migrasi merupakan fenomena yang kompleks dan yang paling
penting menyederhanakan kondisi --- semua hal lain yang seimbang --- yang tidak
mungkin direalisasikan. Meskipun demikian, dari apa yang sekarang diketahui
terkait dengan migrasi, memperkaya persetujuan ditemukan dengan teori yang
terbingkai di dalam di dalam paper ini. Tentu pengujian yang penuh bergantung
pada terkumpulnya materi dari budaya-budaya yang berbeda. Untungnya, pengakuan
akan pentingnya internal migrasi di dalam perkembangan sosial dan ekonomi telah
memacu penelitian, dan makin banyak negara yang mempublikasikan data migrasi
yang detail dari pendaftaran masyarakat atau sensus.
artikel dalam blog ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas kuliah. thanks gan
BalasHapusAlhamdulillah, sama sama
BalasHapusIni buku pedomannya buku apa yaa gan ?
BalasHapus