Oleh : Haiqal
Pilkada Jakarta
terlihat sengit ketika jelas menunjukkan pemilihan daerah di Jakarta masuk pada
putaran kedua. Memang sulit jika pilkada Jakarta dilakukan dengan satu putaran
jika ada enam calon yang bertarung dalam pilkada Jakarta. Masuklah pemilihan
ini pada dua putaran yang menjadi pertarungan yang semakin sengit antara fauzi
bowo dan jokowi yang lebih unggul dari empat calon lainnya. masuk pada putaran
kedua diantara kedua calon ini lebih mengencangkan kampanyenya,
fauzi bowo
dengan jargon kumis dan jokowi dengan jargon kotak-kotak. Banyak perdebatan
dari kampanye kedua calon terutama dengan isu SARA yang diangkat media.
Menanggapi hasil
pemilihan dan perkiraan pemenang pilkada yang dilakukan quick qount dari berbagai
lembaga survey terlihat jokowi lebih unggul dari fauzi bowo. Entah valid
ataupun tidak hasil ini seakan menunjukkan kehebatan jokowi dari berbagai
aspek. Terlihat fauzi bowo yang banyak didukung oleh banyak partai dibanding
dukangan partai pada jokowi justru tidak pula mendongkrak suara foke. Ini
menunjukkan pada kita bahwa dukungan partai masih kalah dengan suara rakyat
yang mungkin sudah acuh terhadap partai politik yang lebih sering
memperlihatkan keburukan dalam berpolitik.
Berbagai kalangan
menyatakan bahwa masyarakat Jakarta membutuhkan perubahan di kota Jakarta yang
semakin carut marut bagi sebagian golongan dengan munculnya modernisasi yang
memperkuat kapitalisme di tubuh ibu kota.
Tulisan ini bukanlah
upaya mendukung atau menaikkan pamor salah satu calon tetapi suatu ikhtiar
untuk mencoba menganalisa fenomena yang terjadi. Merujuk dari pandangan
Durkheim tentang pentingnya sosialisme, nampaknya calon dari PDIP paham betul
dengan pentingnya sosialisasi. Terbukti dengan berhasilnya untuk memobilisasi
masa.
Disisi lain masyarakat
masih banyak pula yang menggunakan rasional choice untuk memilih yang akan
menjadi pemimpinnya kelak. merujuk dari pengalaman survey pada pemilih mereka
juga masih mendapat arahan dari kalangan
ulama yang membimbing mereka menentukan pilihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar