Senin, 01 Oktober 2012

Budaya Pop Membawa Kegalauan


        
Oleh : M. Haiqal Arifianto

Berikan aku sepuluh pemuda yang mencintai bangsanya maka akan ku ubah dunia “ (soekarno)
Kata-kata dari presiden pertama republik Indonesia seakan menjadi sebuah prestise bagi pemuda akan kemampuan dan daya kreativitas yang bisa mengangkat kemajuan suatu kaum. Betapa berharganya pemuda dengan gairahnya yang menggebu untuk sebuah keinginan. Tak dapat dipungkiri harus pula pengarahan untuk setiap keinginannya menuju kebaikan.
Namun apa jadinya ketika setiap keingintahuan melenceng dari hal yang seharusnya dilakukan oleh pemuda untuk sebuah kemajuan.
Melihat realitasnya sekarang saya tertarik mengangkat fenomena budaya pop yang kini melekat pada diri pemuda. Memang tidak salah dengan yang di tampilkan budaya pop. Namun gaya dan lirik dari budaya pop tersebut seakan membuat kepada tradisi yang lunak tidak sesuai dengan karakter pemuda yang begitu menggebu.
Lirik yang sering dimunculkan pada music pop terlalu mengarah kepada masalah cinta. Secara fundamental lirik semacam ini memang mudah dipahami dengan sekali mendengarnya. Tidak salah memang, tapi lebih mengarahkan pendengarnya terutama para pemuda yang banyak menggemari menjadi karakteristik yang gemulai dan lebih sering dibuat galau. Lalu bagaimana pemuda untuk mengembangkan kreativitasnya bila lebih sering dihadapkan pada kegalauan ?..
Hal yang menjadi pendukung lirik ini berada pada orang yang membawakan lagu pop terlihat menampilkan watak yang feminimis. Wajar saja ketika watak feminis ini dibawakan oleh kaum hawa namun apa jadinya ketika watak ini dibawakan oleh para lelakinya. Ini menjadi pengaruh bagi para peminatnya.
Merujuk pada teori dari Emile Durkheim yang melihat masyarakat terdapat dalam sebagian partikel kecil dari fakta sosial. Jelas terlihat dalam fenomena ini para pemuda terkonstruksi sosial oleh pembawaan budaya pop.
Watak pemuda haruslah dikembalikan pada kodratnya sebagai agen perubahan dengan daya kreativitas yang tinggi, dan jiwa yang haus akan keilmuan. Itulah yang kini yang diidamkan oleh bangsa ini yang sudah lama memimpikan pemuda sebagai agen perubahan. Lalu masih patutkah kita galau dengan pembawaan music pop ?...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar