Senin, 04 Maret 2013

Masuknya Islam ke Nusantara


oleh : M. Haiqal Arifianto
Indonesia adalah negara dengan umat islam terbesar di dunia, dan dari sekian banyak penduduk Indonesia adalah mayoritas umat islam. Sungguh hebat ketika orang yang menyebarkan islam dengan bagus ke Indonesia yang sampai sekarang islam di Indonesia masih menjadi mayoritas dan banyak pula pemikir-pemikir islam di Indonesia yang mengembangkan modernisasi islam. Seperti kita ketahui islam adalah agama dari negara Arab yang dikenalkan oleh nabi Muhammad SAW
kepada kaum kafir qurais disana sampai kepada daerah-daerah negeri Arab. Namun setelah Nabi Muhammad wafat mulai ada ide regenersi islam sampai kepada negeri-negeri di dunia.
 Banyak negara yang di jumpai untuk memperkenalkan islam seperti : spanyol, india, dan masih banyak lagi negara  yang diperkenalkan dengan islam, namun memang caranya berbeda. Namun sangat terlihat mencolok ketika negara yang di perkenalkan dengan cara lemah lembut atau dengan cara peperangan, ketika diperkenalkan dengan cara peperangan maka terlihat negara tersebut tidak awet dengan islamnya.
Lalu bagaimana islam bisa begitu melekat di negara Indonesia ? ini memang tidak terlepas dari yang membawa islam ke Indonesia dengan baik dan juga penyebaran islam yang di sesuaikan dengan karekter penduduk Indonesia, dan juga bahwasanya kedatangan islam ke Indonesia itu membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia. Perjalanan sejarah menunjukkan saudagar-saudagar arab muslim untuk terus pulang pergi sebagaimana biasa ke gugusan pulau melayu dan ke negeri cina tanpa mendapat gangguan apapun, mereka itu telah menjalankan dakwah islamiyah kemana saja mereka itu sampai , karena mengembangkan dakwah islamiah itu adalah satu kewejiban agama sebagaimana yang di sabdakan Rasullulah.[1]
Sabda nabi Muhammad yang menyeru untuk menyebarkan islam ini rasanya merupakan amanah yang paling di emban oleh para sahabat. Di Indonesia dapat di sebut pula tokoh yang sangat berperan pula dalam perkembangan islam di Indonesia yaitu wali songo yang dengan baik penyabarannya terutama di daerah jawa. Adapun tokoh yang penulis kutip dari buku Muhammad syamsu yaitu :Tujuh orang dari wali songo terkenal sebagai pembawa dan penyebar islam di pulau jawa adalah keturunan Rasulullah SAW, mereka ini adalah : maulana malik Ibrahim, sunan ampel, sunan giri, sunan bonang, sunan drajat, sunan kudus, dan sunan gunung jati. Sedangkan anggota wali songo lain yaitu sunan kalijaga, dan sunan maria belum ditemukan silsilahnya yang  jelas. Dari hasil hasil pengumpulan nama-nama pendakwah di Indonesia, tampak bahwa ulama arab adalah yang terbanyak .[2] Dari kutipan tersebut dapat di simpulkan bahwa penyebaran islam di Indonesia tidak terlepas dari ulama arab yang ikut berperan dalam penyebaran islam.
Para pembawa islam ini menyebarkan islam dengan mengikuti dari pada kehidupan masyarakat Indonesia, artinya mereka para penyebar islam ini ikut larut dalam kehidupan dan tata cara/ tradisi masyarakat Indonesia lalu perlahan menyebarkan islam dengan sabar dan damai. Menurut Taufik Abdullah (sarjana muslim kontemporer ) yang di kutip dalam buku yang ditulis prof. Dr. Musyarifah sunanto , islam sudah datang ke Indonesia sejak abad pertama hijriah atau abad ke 7 atau abad 8 masehi, tetapi baru di anut oleh para pedagang timur  tengah di pelabuhan-pelabuhan. Barulah islam masuk secara besar-besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke 13 dengan berdirinya samudera pasai. Hal ini terjadi akibat kehancuran Baghdad ibu kota abbasiyah oleh hulagu. Kehancuran Baghdad menyebabkan para pedagang muslim mengalihkan aktivitas pedagang ke arah asia selatan, asia timur, dan asia tenggara. [3] Sebelum pengaruh islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh di arab, Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan china punya andil melancarkan perkembangan islam di kawasan Indonesia.
Namun nampaknya pendapat Taufik Abdullah  tidak sesuai dengan teori Gujarat tentang datangnya islam ke nusantara, menurut teori Gujarat islam di bawa ke nusantara oleh para pedagang Gujarat, india pada abad ke 14 masehi. perdagangan pada zaman itu di Nusantara dilakukan antar sesama pedagang, tanpa ikut campurnya kerajaan, jika yang dimaksudkan kerajaan adalah pemerintahan dengan raja dan memiliki wilayah yang luas. Sebab kerajaan Budha Sriwijaya yang berpusat di selatan Sumatera baru didirikan pada tahun 607 Masehi.[4]
Masuknya islam ke nusantara ini nampaknya banyak yang berpendapat tentang hal ini, lalu di rumuskan dalam beberapa teori masuknya islam ke nusantara. Orang pertama yang mengemukakan teori ini adalah pijnappel, dia mengaitkan asal-usul islam ke nusantara ke kawasan Gujarat dan Malabar dengan alasan bahwa orang-orang arab bermazhab syafi’I bermigrasi dan menetap di daerah-daerah tersebut yang kemudian membawa islam ke nusantara.[5]
Snouck Hurgronje juga ikut berteori masalah ini dan menyatakan bahwa mereka di ikuti oleh orang orang arab, terutama yang mengaku sebagai keturunan nabi Muhammad SAW, dengan memakai gelar sayyid atau syarif, yang menjalankan dakwah islam, baik sebagai para ustad maupun sultan. Dia juga tidak menyebutkan secara eksplisit bagian mana dari india selatan yang dia lihat sebagai sumber islam di nusantara, meskipun demikian dia berpendapat bahwa abad ke 16 merupakan waktu yang paling mungkin bagi saat paling awal islamisasi di kepulauan melayu Indonesia. [6] Menurutnya begitu islam berpijak kokoh di beberapa kota pelabuhan anak benua india, muslim deccan banyak diantara mereka tinggal sebagai pedagang perantara dalam perdagangan timur tengah dengan nusantara datang ke dunia melayu Indonesia sebagai penyebar islam pertama.[7]
Tokoh lain mengemukakan pendapatnya tentang masuknya islam ke nusantara, Moquette mengatakan bahwa asal-usul islam di nusantara adalah Gujarat di pesisir selatan india. Kseimpulan dari pendapatnya mempertimbangkan gaya batu nisan yang di temukan di pasai, Sumatra utara (makam maulana maulana malik Ibrahim ) yang di katakannya bahwa corak batu nisan yang ada di pasai dan di gresik sama dengan yang di temukan di cambay, Gujarat.[8]
Lain pula yang di kemukakan oleh P.A. Hussein Djayadiningrat ( teori Persia) Teori ini lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia yang dirasakan memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu persamaan tersebut adalah : Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai peringatan syiah atas kematian Syahidnya Husain. Dan juga yang di kemukakan oleh Hamka( teori mekah ) Ia berpendapat tersebut karena Mekah sebagai pusat agama Islam. Dan ia menolak pendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 sebab Islam masuk Indonesia jauh sebelum abad ke-7.[9] Adapula teori arab yang di kemukakan oleh Crawfurd yang menegaskan bahwa islam di kenalkan secara langsung dari tanah arab ke nusantara meskipun dia menyatakan bahwa hubungan bangsa melayu Indonesia dengan kaum muslim dari pesisir timur india juga merupakan factor penting.

A.H. Johns juga mengungkapkan teorinya yaitu para sufi pengembara secara luas menjalankan dakwah islamdan banyak mengislamkan penduduk sejak abad 13, dengan menyajikan islam dalam bentuk yang menarik penekanan kontinuitas islam dengan kepercayaan dan praktik tradisional, mengajarkan dogma islam yang fundamental . menurut johns, penyebaran islam secara massif adalah akibat dari persaingan antara islam dan Kristen untuk memenangkan pemeluk baru di kawasan nusantara. hasil pekembangan ini adalah munculnya para ulama sebagai kelompok sosial sendiri yang menjadi lebih sadar akan peran krusial mereka dalam memelihara dan memperluas dunia islam.[10]
Masih banyak lagi teori dari berbagai tokoh mengenai ini yang tidak dimuat dari paper ini, namun dari beberapa teori yang di jelaskan secara singkat ada satu teori yang saya anggap masuk akal dan dapat di terima teorinya. Menurut saya teori johns adalah teori yang bisa menjawab dari keingintahuan masuknya islam ke nusantara, karena teori ini mengatakan bahwa islam ini di perkenalkan oleh para sufi, dan sesuai dengan pandangan awal saya bahwa orang yang paling mungkin untuk menyebarkan islam adalah yang mampu mengenal betul karakter Indonesia dan dengan sabar menyebarkannya.
Teori ini juga berhasil membuat hubungan penting antara konversi, kreasi, dan perkembangan lembaga islam, seperti madrasah, ulama, dan perhimpunan muda. Dan juga Waktu yang tepat ketika mulai menyebarkan islam melengkapinya yang menurut saya paling tepat. Di banding teori lain yang hanya mengemukakan dari kesamaan batu nisan yang menurut saya kurang relevan untuk penyebaran islam di Indonesia. Dan menurut saya teori lainnya kurang lengkap di kemukakan melihat dari penyebaran islam ke nusantara sesuatu yang kompleks.
Adapun dari penyebaran islam ini terjadi perkembangan yang terjadi seperti yang saya kutip dari artikel sebuah situs seperti berikut :
  1. Jalur Perdagangan Melalui perdagangan inilah sangat menguntungkan bagi penyebaran Islam, karena para raja dan kaum bangsawan ikut serta dalam perdagangan ini. Para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir Jawa (Pantura) yang penduduknya masih kafir.
2. Jalur Sosial Dari sudut ekonomi para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada penduduk pribumi. Sehingga penduduk pribumi, yang terdiri dari putri-putri bangsawan tertarik menjadi istri-istri saudagar muslim. Namun sebelum dinikahkan, terlebih dahulu diislamkan. Dari perkawinan inilah kemudian saudagar muslim memperoleh banyak keturunan yang juga Islam.
3. Jalur Pengajaran Masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara juga dilakukan melalui jalur pendidikan. Baik di pesantren-pesantren maupun di pondok-pondok yang diselenggarakan oleh para kiai, para ulama, dsb.
4. Jalur Kesenian Diantara kesenian yang paling terkenal adalah wayang. Jalur ini dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Beliau adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Para penonton dibimbing untuk mengucapkan syahadat. Sebagian cerita wayang dipetik dari Mahabarata dan Ramayana.[11]


[1] A Hasyimy, sejarah masuk dan berkembangnya islam di Indonesia, (Bandung : Pt. Almatarif, offset, 1993), h.192.
[2] Muhammad Syamsu, ulama pembawa islam di Indonesia, (Jakarta: penerbit lentera, 1999), h.293.
[3] Musyarifah Sunanto, sejarah perdaban islam Indonesia, (Jakarta : Rajawali pers, 2010), h. 8-9.
[4] Tulisan Bellwood, dalam artikelnya  yang dimuat pada situs http://kumpulan-artikel-menarik.blogspot.com/2008/12/islam-masuk-ke-nusantara-saat.html

[5] Azyumardi Azra, jaringan global dan lokal islam nusantara, (mizan), h. 24
[6] Azyumardi Azra, h.24 -25.
[7] Samsul Nizar, sejarah penelusuran islam, (Jakarta: kencana, 2007), h.342
[8] Azyumardi Azra, h.25
[10] Azyumardi Azra, h.33-35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar